Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW



Perjalanan dan makna Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW - Setiap tahunnya umat islam memperingati Isra Mi'raj, yang artinya adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang terletak di lapisan langit ke tujuh. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril melakukan Isra Mi'raj hanya dengan waktu satu malam dengan mengendarai suatu makhluk yang dinamakan Buraq, makhluk ini adalah salah satu makhluk ghaib yang manusia tidak akan pernah di jumpai di alam ini.

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا. إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
"Dialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya" (QS. Al-Jin: 26 – 27).

Di saat perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi lainnya. Pada saat Nabi Muhammad SAW membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya. Pada saat menuju ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, di langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris dan Nabi Nabi Harun. Naik ke langit keenam, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa. Pada saat sampai di langit ke tujuh, Beliau disambut oleh Nabi Ibrahim, yang juga menemaninya ke Sidratul Muntaha.


Sesampainya disana, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk melakukan salat 50 waktu dalam sehari semalam. Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW turun ke langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa. Mendengar Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat 50 waktu dalam sehari dari Allah SWT, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk kembali ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan. Lalu Nabi Muhammad SAW pun mengikuti saran dari Nabi Musa dan kembali ke Sidratul Muntaha. Permohonan tersebut pun di kabulkan oleh Allah SWT dengan dikurangi nya salat menjadi 45 waktu dalam sehari. Kemudian Nabi Muhammad SAW kembali menemui Nabi Musa dan mendapat saran yang sama lagi, Nabi Musa masih merasa bahwa umat Nabi Muhammad SAW tidak mampu melakukan salat 45 waktu dalam sehari. Nabi Muhammad SAW lalu kembali lagi ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan. Lalu, Allah mengabulkan lagi permintaan Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Beliau turun untuk menemui Nabi Musa lagi. Beliau pun masih mendapatkan saran yang sama dari Nabi Musa, Nabi Muhammad SAW berkali-kali bolak-balik antara Sidratul Muntaha dan langit keenam. Pada akhirnya pun Allah SWT memerintahkan kepada seluruh umatnya melalui Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan salat 5 waktu sehari.


Sebenarnya Nabi Musa masih memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan lagi, namun Nabi Muhammad SAW merasa malu kepada Allah karna selalu meminta keringanan. 

Mungkin iya, jikalau dipikir logika manusia, perjalanan Nabi Muhammad SAW tidak masuk akal. Tapi wajib sebagai umat islam untuk dijadikan pelajaran. Semoga dengan mengetahui perjalanan Isra Mi'raj ini anda dapat mengetahui apa itu Isra Mi'raj serta asal-usul mulanya salat 5 waktu.